Yupz, tanggal 19 Juli 2014 kemaren saya dan Bonick resmi marhusip, bagi orang batak kata marhusip pasti sudah gak asing lagi, tapi bagi orang awam, marhusip itu sama saja artinya dengan lamaran. Tapi sebelumnya, saya mau bernostalgia tentang perjalanan saya dan Bonick yang cukup panjang.. :) :)
Perjalanan panjang itu adalah......
- Awal yang indah, dimana sekitar bulan Agustus tahun 2010 saya dan Bonik berkenalan via Pesbuk (saya hampir aja menolak ajakan pertemanan dari si Bonick loh, tapi yang namanya memang jodoh, tangan saya malah memencet tombol "accept" ).
- Tanpa acara tembak-menembak layaknya pasangan dimabuk kasmaran, kami tau-tau udah jalan bareng aja, pertama kali kopi daratpun dirumah saya sendiri :) tapi kami (saya sih yg maksa) menjadikan tanggal 01 Oktober 2010 sebagai tanggal jadian kami.
- Sampai akhirmya Bonick modal nekat menyampaikan niat tulus
ibanya untuk menikahi saya yang baik hati nan rupawan ini pada tanggal 11 Mei 2013, isi pembicaraan Bonick dan orangtua saya dari kalimar pembuka s.d penutup pun masih bisa saya inget dengan jelas (soalnya saya rekam pake Hp dari awal sampai akhir.. hehehe). - Dan di tanggal 22 September 2013 orangtua Bonick datang ke rumah saya untuk marhori-hori dinding. Orangtua Bonick dateng bersama inanguda & uda-nya Bonick, isi pembicaraannyapun saya ingat dengan jelas karena saya rekam juga pake Hp saya. Hari yang sangat 'menyakiti' saya. Cukup saya saja yang menyimpan sakit ini, karena orang lain hanya bisa berkomentar. Tiap saya dengarkan ulang rekaman saya itu, yang mucul hanya rasa 'pembelajaran untuk menghargai kehadiran orang lain'.
- Setelah melewati berbagai tahapan, akhirnya tanggal 01 Juni 2014, Orangtua Bonick dateng ke rumah untuk membicarakan langkah berikutnya yaitu Marhusip. Akhirnya terpilihlah tanggal marhusip & martumpol. Tanggal marhusip 19 Juli 2014, martumpol 25 Oktober 2014, dan hari H nya tgl 07 November 2014 bertempat di Grand Mangaradja, percakapanpun masih saya rekam dengan Hp :)
Tanggal 19 Juli kemarin akhirnya kami marhusip. Penjelasan lengkap dari marhusip bisa dilihar disini.
Acara yang sempat molor dikarenakan keluarga dari pihak keluarga saya yang telat semua dan hanya sedikit yang hadir, sempat membuat saya kecewa. Saya yang hampir bertengkar dengan Bonick mengenai waktu acara yg harus ontime, jadi merasa malu sendiri melihat betapa timpangnya tamu yang hadir, keluarga dia banyak - keluarga saya bisa dihitung jari tangan.
Acara akhirnya dimulai pukul 10.45 (molor 45 menit dari yang telah disepakati). Keluarga Bonick yang sudah lama menunggu diluar akhirnya memasuki rumah dengan membawa Daging B2 sebagai adat.
menyambut kedatangan keluarga Bonick |
Akhirnya boleh masuk setelah nunggu 45 menit.. |
Itu yang berbatik cokelat namanya Bonick :) |
Setelah keluarga Bonick masuk ke rumah, acara dimulai, kalo saya cuma kebagian 'nguping' dari dalam kamar aja, soalnya menurut adat, saya boleh keluar kamar kalo udah dipanggil sama 'parboru-an nainggolan'. Tapi saya masih bisa ngintip-ngintip dikit sih dari pintu kamar saya, hehe.
Acara pun dimulai, parhata memulai pembicaraan yang saya gak dengar pasti isi pembicaraannya. Lalu acara pemberian 'B2' duh saya gak tahu banget apa artinya daging itu, kemudian saya dipanggil keluar untuk 'nunjukkin' wajah. Terus saya disuruh balik lagi ke kamar, lanjut deh acara adat, makan siang, terus saya dipanggil lagi keluar, yang ternyata menandakan acara marhusip akan segera kelar.
Keluar kamar, saya gugup, eh ternyata sudah ada si Doi duduk manis nunggu saya. Saya lalu duduk, kami diberi nasehat untuk lebih meneguhkan hati menjalani proses persiapan pernikahan. Acara marhusip di tutup dengan acara pemberian uang 'Ingot-ingot'. Uang yang katanya harus disimpan, tapi sekarang entah kemana, haha... kemudian lanjut salam-salaman, saya salam-salam ke keluarga Silaban, Bonick salam-salam ke Nainggolan. Acara selesai. Terimakasih Tuhan.
Berikut rombongan foto nya :)