Pages

February 17, 2014

banyak Anak - banyak Rezeki .... yang dicari

Banyak anak-banyak rezeki
Begitulah kata orangtua kita jaman dulu, semakin banyak anak semakin banyak rezeki yang kita dapatkan?
Apa iya itu masih berlaku untuk saat ini? Dengan yakin saya jawab TIDAK.

Bagi saya , ada yang harus ditambahkan dari kalimat diatas, sehingga menjadi "Banyak anak - banyak rezeki YANG DICARI". Kenapa saya tambahin kalimatnya karena memang itu kenyataannya.

Menurut saya sih yah, anak itu kan titipan Tuhan yang harus dijaga dan dirawat dengan baik, baik secara jasmani dan rohaninya. Anak harus dididik dengan baik, harus kita perjuangkan hidup matinya. Saya tidak pernah masalah dengan sebuah keluarga yang mempunyai anak banyak, hanya jika dari segi finansial mereka mampu membesarkan seorang anak dan mampu mendidik semua anaknya.
Saya sangat kecewa melihat orang-orang yang hanya semangat 'membuat' anak, tapi orang tersebut seakan-akan lepas tangan gitu aja begitu anak itu lahir. *Lah,,bayar biaya persalinan anak aja gak mampu, tapi punya anak banyak lebih dari empat*.

Banyak anak, banyak cibiran? tentu saja, tapi hanya dalam kasus kalau kita tidak mampu membesarkan seorang anak. Jadi nikmatilah cibiran-cibiran itu jika ada orang-orang diluar sana yang merasa banyak anak namun tak bisa 'membesarkan' seluruh anggota keluarganya.

Duh,, saya sebenernya pengen banget nyeritain kejadian yang ada didepan mata saya, tapi saya nggak arif banget kalo sampe ceritain disini. hehe, cukuplah saya simpan saja diotak saya.

Tapi yang jelas, yang harus saya tanamkan dalam hati saya, kelak setelah saya menikah, saya hanya akan mau memiliki anak sebatas kemampuan saya, karena saya tidak mau melahirkan seorang anak, yang kelak setelah dia lahir, justru saya yang menyusahkan anak saya, saya tidak mampu memberikan kesejahteraan jasmani dan rohani ke anak saya nanti. *duh jangan sampe*. Lagi, lagi dan lagi saya tekankan, kalau kita sebagai orang dewasa, jangan pernah menganggap anak hanya sebagai 'buah cinta', jauh daripada itu ada yang harus dipikirkan, kalo hanya sekedar 'buah cinta' bukankah cinta tak mesti harus selalu berbuah? cukuplah buah 1, buah 2 seperti yang diprogramkan pemerintah kita, yah syukur-syukur kalo hidup kita berkelebihan barulah muncul buah-buah berikutnya.

Pernah saya mendengar cibiran "dasar itu orang cuma bisa bikin anak, besarin anak aja gak bisa", dalam hati saya bergumam "Ya Tuhan,, janganlah cibiran itu mampir kepada saya'. Kemudian hening seketika, terus dalam hati bergumam lagi "apakah calon suami saya memiliki pandangan yang sama dengan saya?", kemudian saya memejamkan mata dan berdoa. AMIN :)




jam 11.16 a.m
disudut meja kerja, ditengah cuaca mendung-mendung nyoss
ditemani secangkir teh tawar hangat.

*Mohon maaf jika ada tulisan yang menyinggung setiap orang yang memiliki banyak anak tapi tidak sanggup menghidupi seorang anak membaca*

February 12, 2014

Sekali dalam hidup... Kebaya

Hidup cuma satu kali, begitu juga pernikahan.
Nah, sehubung hari H pernikahan itu dalam jangka waktu dekat akan tiba, saya udah harap-harap cemas nih.
Segala macam hal saya pikirin, harga sendok Oxone pun udah saya pikirin, tapi dari semua itu, yang menduduki posisi tiga teratas dipikiran yah tentu saja KEBAYA *namanya juga cewe ceu..*

Kebaya oh kebaya,
aku mengenalmu sejak aku duduk dibangku Sekolah Dasar, di hari Kartini.
Dahulu kau berukuran XS, namun kini kau bertumbuh menjadi L (XL mungkin 2 thn kemudian... hiks)
Aku begitu mengagumimu sebagai salah satu 'wajah' Indonesia, warisan budaya bangsa.
Aku memilikimu, namun tidak dalam jumlah banyak.
Kini aku begitu memikirkanmu, karena kaulah salah satu saksi hidupku.... satu kali dalam hidupku,,,
disaat Hari Pernikahanku.

Ngomongin kebaya memang gak ada habisnya yah..
1. Bahannya apa? Beli dimana? Warna Apa?
2. Modelnya gimana? Jahit dimana? Dikasih aksesoris apa?
3. Dipayet gak? Dibordir gak?
4. The last.. Budgetnya berapa?? Wani piroo?

kemudian hening....

February 06, 2014

Souvenir ? Cek bebii cek

Sabtu kemarin tgl 1 Feb 2014, akhirnya saya sempatin bareng bonick buat nyari souvenir. Sebelumnya sudah saya prediksi tuh kalo jalanan pasti macet total, apalagi di suasana musim banjir sini ke daerah sana, yah sudah pasti motor solusinya :)

Jadi sepulang kantor kami langsung capsus ke Jatinegara, untung banget kita naik motor, gak kebayang kalo perginya naik mobil, gak nyampe-nyampe kali. Suasana disana bener-bener masih darurat banget deh, kanan kiri masih banyak tenda-tenda/posko-posko banjir.

Sampe di pasar, pas masuk langsung disambut banjir (yah walaupun airnya semata kaki, tetap boleh dong yang saya bilang banjir? hehe), iyaa.. pasarnya banjir sedikit, gak semua tempat sih, di bagian tertentu aja yang banjir.. Gak butuh waktu lama buat kami pilih-pilih souvenir, karena kami berdua ini bukan tipe yang ribet, bahkan setengah jam kurang kami sudah keluar dari dalam pasar. :)

Souvenirnya bagaimana? : souvenir yang kami beli bukan souenir yang mahal, bukan murah juga, sedang-sedang aja. hehe, yang jelas modelnya simpel, harganya bersahabat banget dan yang terpenting nantinya souvenir itu berguna bagi para hadirin yang datang, saya kurang suka dengan hal-hal yang kurang berguna soalnya. hihi. Masalah packaging sengaja kami mix antara karton + mika, supaya gak ribet pas nanti tamunya tenteng-tenteng. Warna karton nya aku pilih ungu dan emas, Yup..ungu warna kesukaan saya :)

Souvenirnya apa? : Ada deeh :) tunggu aja kabar-kabari-nya.

Selesai balada souvenir-an, kami langsung meluncur ke McD, mau ngemil-ngemil (burger memang cemilan? iya bagi perut gentong saya. hihi). Selesai ngemil-ngemil kami langsung pulang aja, gak mampir kemana-mana lagi, maklum yah, abis ngeluarin uang gak sanggup lagi buat pergi kemana-mana. hiks-hiks *nangis dipojokan*

 Selesai sudah satu persiapan. Thx God.


Mery


 
Images by Freepik