Pages

November 28, 2013

Cintaku Mentook

Semakin hari saya semakin merasa kalo cinta saya sudah mentok dihatinya Bonick. Aheyyy
Sebenernya bukan tanpa alasan saya bisa merasakan gitu, saya justru  baru menyadari setelah salah satu sahabat saya ngomentarin "Kayaknya cinta lo udah mentok yah sama bang Bonick, sampe di dalam mimpi aja lo gak bisa kehilangan dy". Respon saya? angguk-angguk kepala.

Semula berawal dari mimpi absurd saya. hihi

Dalam mimpipun saya gak bisa kehilangan Mas'Bonick (ceilahh) pernah tuh saya mimpi kalo si Bonick selingkuh didepan saya sendiri dengan cewek yang namanya Queen (namanya ala-ala nama samaran di novel yah), nggak tau gimana ceritanya, pokoknya saya sampe nyubit-nyubitin si Bonicknya, eh tapi dia malah nyuekin saya. huhuhu. Begitu saya bangun, saya bersyukur kalo itu cuma mimpi, trus saya sampaiin dong itu mimpi ke si Bonick. Ehh, dianya malah balik nanya, "yang namanya Queen cakep gak?" #hancur-seketika-hati-saya. Wkwkwk.

Yah, setelah saya teliti, mungkin itu efek dari sore sebelumnya si Bonick abis potong rambut dan saya ngerasa kegantengan dia hampir mencapai langit. Hahaha. Buat yang baca tulisan saya, pasti mikir kalo saya ini orang yang lebay bin PD. Hhmm,, sebenernya bisa dibilang saya memang orang yang lebay. hihi, apalagi kalo menyangkut tentang mas Bonick. Ibaratnya, napas dia bangun tidur aja berasa parfum. hihihi

Dan yang kedua kalinya saya mimpi suram itu, suraaam banget deh, yang mana dalam mimpi itu saya jejeritan berharap itu cuma mimpi, tapi itu kenyataan. Dan akhirnya saya terbangun dengan perasaan capek. hehe. Untunglah itu semua cuma mimpi, makanya pas saya kebangun saya langsung bbm si Doi "Aku kangen.." padahal itu masih jam 4 lewat dikit. *doengg*

* * *
ini foto penuh kenangan :)
 





November 15, 2013

Salah Siapa ????

Sepulang sekolah, seorang anak bijak berlari menuju Ibunya, dengan polos nya sang anak meminta sang Ibu untuk menunjukkan telapak kaki sang Ibu, si Ibu yang tak mengerti maksud si Anak hanya bisa menunjukkan telapak kakinya, dengan polos nya si Anak bertanya dengan penuh kebingungan "Bu, kok surga nya gak keliatan yah? aku mau liat surga, katanya ada di telapak kaki Ibu?".... (hening seketika)

Kejadian itu bisa saja terjadi pada kita, termasuk saya sendiri (nanti). Sekilas pertanyaan anak kecil itu terdengar lucu. Masa iya surga bisa keliatan di telapak kaki Ibu, Nak? Tapi yang membuat saya agak mengernyitkan dahi, kenapa seorang anak yang masih lugu diajarkan pemahaman yang belum sesuai dengan umurnya, bukankah lebih bijak kalo si Anak diajarkan tentang bagaimana cara menghormati Ibunya dengan pemilihan kata yang sesuai dengan daya serap anak tersebut? Oh ya, ini sih pendapat saya sendiri yah, setiap orang kan bebas berpendapat, dan mempunyai cara masing-masing untuk mengajar.

* * *

Mama...beli es Ma! Es tong-tong Ma! 
Permintaan seperti itu sering kali saya dengar dari seorang anak, tapi yang sangat memprihatinkan bagi saya adalah manakala yang meminta itu seorang anak berusia kurang dari 2 thn. Saya pernah bertanya ke orang tua si Anak "kak, itu gapapa? gak sakit perut? memang udah pernah sebelumnya makan kaya gituan?", dengan bangga nya si Ibu menjawab "Ah gapapa, daripada nangis , biar kebal juga, udah sering itu mah dia makan, yang jorok itu kan enak". Hhm.. iya sih, yang jorok terkadang enak, hahaha, saya sendiri terkadang berpendapat begitu, tapi kan itu kondisinya beda, darimana jalannya coba, anak belum 2thn dikasi es tong-tong yang saya sendiri aja mikir-mikir makannya, nah ini..masih kecil banget!.

Saya tidak mau menyalahkan orangtuanya, mungkin memang 'baru' segitu pengetahuan si Ibu untuk anaknya, bermodalkan alasan biar kebal si Ibu malah terkesan memfasilitasi si Anak untuk mengkonsumsi makanan yang gak jelas cara pembuatannya.

Hikmah yang bisa saya pelajari dari kejadian ini, suatu saat jika saya memiliki anak sendiri, saya tidak akan mengikuti jejak si Ibu yang dengan beralasan biar kebal-daripada nangis. #Piss..untuksemuaibu-ibuyangtersinggung #tersinggungjugagapapa :)

* * *
Naftali, 2.5 th, Pintar nya bukan main, bukan bermaksud menyombongkan, tapi kenyataan nya memang seperti itu. Keponakan yang tingkahnya bak anak usia 5th, dengan polosnya tiap malam merayu "Onti mer, gendong dede dong,, tapi gendong kaya dede bayi yah".
 Setiap kali saya ketahuan sedang menggendong Naftali sebelum tidur, saya selalu di tegur oleh mama saya, "Kog masih di gendong-gendong? udah besar juga, tar malah jadi manja loh". Dan percayalah tiap kali saya di tegur, saya membalas dengan memberikan pengertian bahwa 'sesungguhnya umur dia masih kecil, masih 2.5 thn yang masih butuh dimanja, sikap dia mungkin udh jauh lbh dewasa ketimbang umurnya, tapi jgn perlakukan dia seperti anak dewasa'.

Ada saat nya seorang anak yang sifatnya jauh lebih dewasa ketimbang umurnya meminta perhatian yang lebih, kalo saya bisa bilang, masih sangat wajar anak umur segitu digendong, terkecuali anak itu digendong seharian gak pernah lepas dari tangan kita, baru namanya gak wajar bukan?

Saya seringkali memikirkan banyak hal jika suatu saat saya punya anak sendiri? apakah saya bisa melakuakn yang terbaik buat anak saya? apakah saya akan sama dengan 'si Ibu-daripada nangis?' Oh, saya harap jangan. Saya sangat ingin menjadi Ibu yang membahagiakan anak saya kelak dengan cara yang lurus. Bagaimanapun juga meski saya belum menjadi seorang Ibu, tapi saya punya sedikit pengalaman dalam mengurus anak, yang akhirnya membukakan mata saya tentang bagaimana 'perjuangan mengurus anak'. Bukan dalam hal materi tentunya, tapi bagaimana cara mendidiknya. 

Tulisan saya ini saya dedikasikan untuk diri saya sendiri beberapa tahun kedepan, akankah saya menjadi Ibu yang .... atau menjadi Ibu yang ... (?)




November 13, 2013

Tulisan Mepet

...jam balik kantor masih satu jam lagi, makanya saya sempatin bentar nulis di sini , untuk berbagi sedikit dari banyak cerita yang sudah lewat..

 * * *

1. Marhori-hori Dinding

Buat saya yang gak tau apa artinya Marhori-hori dinding, sebelumnya saya sudah guggling apa itu artinya, dan ketemulah itu arti dimana Marhori-hori Dinding adalah pertemuan yang isinya membicarakan hal-hal pokok seperti berapa besarnya nilai Mas Kawin/Sinamot untuk anak perempuan. Dan disamping itu juga sudah langsung membicarakan dimana tempat Pesta Pernikahan, Berapa jumlah undangan yang haris diundang yang akan disesuaikan dengan rencana berapa Jumlah Ulos yang akan disediakan serta apa yang perlu dipersiapkan pada acara pernikahan nanti, tetapi masih belum bersifat resmi yah.

Nah, bukan saya namanya kalo hidupnya gak penuh dengan drama, hehe.

Hari itu minggu, 22 September 2013, pulang gereja sekitar pukul 3 p.m. keluarga Bonick yang dateng yaitu, Orangtua Bonick dan Bapa-Inanguda nya Bonick, Bonicknya udah pasti ikut lah yah? wkwk. Kakak2 nya gak ada yang bisa nemenin mereka ikut karena ada kesibukan masing-masing. Awalnya saya deg-deg-an bahagia, karena saya pikir semua akan berjalan sesuai rencana dan angan-angan mimpi indah saya malam sebelumnya, digereja pun saya udah berdoa pool2an buat acara sore nanti.

Terjadilah pembicaraan keluarga, yang  berujung pada berurainya airmata saya, airmata yang saat itu menjadi air mata pilu saya pertama kali di tahun 2013 #dramaqueen. Saya gak akan jelaskan panjang lebar disini kenapa justru dihari bahagia saya, saya malah sedih, saya cuma bilang hal itu karena terjadi Miss Komunikasi. Yang mana akhirnya seminggu setelah hari itu saya berubah menjadi Serigala Betina  di rumah, kalo kata lirik lagu dangdut "situ colek, parang melayang"  pokoknya sensi bener dah hati ini.
Tapi untungnya hal itu cuma berlangsung seminggu karena pengertian Orangtua saya, yang berujung pada senyuman pengganti airmata saya minggu lalu.

Thanks God, akhirnya ada titik temu yang jelas, semoga ini menjadi titik awal dalam setiap rencana kami berdua kedepannya. Amen

2.  Naik Gaji

Akhirnya gaji saya naik, yah cukuplah buat beli bakso sebulan :p

3. Makin Cinta
Semakin hari, semakin cinta.... kaya lirik lagu nya Duo Ratu yah? hehe.. tapi memang gitu adanya. Enggak tau kenapa yah, saya ngerasa lagi kasmaran banget deh sama Bonick. wkwk, tiap hari pengennya liat dia, kalo gak bisa ketemu, saya minta dia kirim poto, yang biasanya berujung pada "masa aku moto-moto di kantor, apa kata orang ntar" (hhm,, iya juga yah..kasian!)

Masih banyak sih sebenernya yang belum saya ceritain disini, tapi waktunya mepet banget sama jam pulang,, ^^


 
 
Images by Freepik